Panduan Lengkap Cara Melaksanakan Haji Tamattu: Lebih Mudah dan Populer

Kategori : Haji, Ditulis pada : 30 Juni 2025, 20:46:56

Apa Itu Haji Tamattu? Mengapa Ia Populer?

 

Sebelum masuk ke detail cara melaksanakan haji tamattu, mari pahami definisinya. Haji Tamattu adalah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu, kemudian disusul dengan ibadah haji, dalam satu rangkaian perjalanan di tahun yang sama. Jamaah yang memilih jenis ini akan bertahallul (melepas ihram) setelah selesai umrah, sehingga bisa mengenakan pakaian biasa dan melakukan aktivitas seperti biasa hingga tiba waktu pelaksanaan haji. Ini berbeda dengan Haji Ifraad (hanya haji) dan Haji Qiran (menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus tanpa tahallul di antaranya).

Popularitas Haji Tamattu di kalangan jamaah Indonesia disebabkan beberapa faktor:

  1. Kemudahan Pelaksanaan: Setelah selesai umrah, jamaah bisa beristirahat dan tidak terikat aturan ihram yang ketat hingga tiba hari haji. Ini memberikan fleksibilitas dan kenyamanan.

  2. Mendapat Dua Pahala: Dengan melaksanakan umrah dan haji dalam satu perjalanan, jamaah berpotensi mendapatkan pahala umrah dan haji.

  3. Sesuai Sunah Nabi: Nabi Muhammad SAW menganjurkan Tamattu bagi sahabat yang tidak membawa hadyu dari miqat.


cara melaksanakan haji tamattu_11zon.png

Cara Melaksanakan Haji Tamattu: Langkah demi Langkah

 

Berikut adalah panduan detail cara melaksanakan haji tamattu:

Tahap 1: Pelaksanaan Umrah (Sebelum Hari Haji)

  1. Niat Umrah dan Berihram dari Miqat:

    • Sebelum memasuki Makkah, jamaah mengambil miqat (batas dimulainya ihram). Bagi jamaah dari Indonesia, miqat umumnya adalah Dzulhulaifah (Bir Ali) jika dari Madinah, atau di atas pesawat jika langsung ke Jeddah.

    • Mandi ihram, memakai pakaian ihram (dua lembar kain tidak berjahit bagi laki-laki, pakaian syar'i bagi wanita), dan memakai wangi-wangian (sebelum ihram).

    • Niat Umrah: Setelah berihram, niatkan dalam hati: "Labbaikallahumma ‘umratan" (Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umrah). Atau bisa dengan lafaz lengkap: "Nawaitul ‘umrata wa ahramtu bihi lillahi ta‘ala" (Aku niat umrah dan berihram dengannya karena Allah Ta’ala).

    • Setelah niat, membaca talbiyah: "Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, la syarika lak." (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya segala puji dan nikmat serta kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).

  2. Tawaf Umrah:

    • Setibanya di Masjidil Haram, langsung menuju Ka'bah untuk tawaf umrah.

    • Mulai dari Hajar Aswad dengan posisi Ka'bah di sebelah kiri.

    • Melakukan tujuh putaran, tiga putaran pertama jalan cepat (ramal) bagi laki-laki jika memungkinkan, empat putaran sisanya jalan biasa.

    • Setiap putaran berakhir di Hajar Aswad. Dianjurkan mengusap atau mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, jika tidak cukup melambaikan tangan ke arahnya sambil mengucapkan "Allahu Akbar".

    • Membaca doa di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad: "Rabbana atina fid dunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adzaban nar."

    • Setelah tawaf, salat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (jika memungkinkan) atau di mana saja di Masjidil Haram.

  3. Sa'i Umrah:

    • Setelah tawaf dan salat, menuju Bukit Safa.

    • Naik ke Bukit Safa, menghadap Ka'bah, membaca takbir dan doa.

    • Berjalan menuju Bukit Marwah, di antara dua tanda lampu hijau bagi laki-laki dianjurkan berlari kecil (harwalah).

    • Naik ke Bukit Marwah, menghadap Ka'bah, membaca takbir dan doa.

    • Ini dihitung satu putaran. Lakukan Sa'i sebanyak tujuh putaran (berakhir di Marwah).

  4. Tahallul (Gunting Rambut):

    • Setelah Sa'i selesai, laki-laki mencukur seluruh rambut kepala (halq) atau memendekkannya minimal seujung jari (taqshir). Mencukur habis lebih utama.

    • Wanita cukup memotong rambut sepanjang ruas jari dari ujung rambut.

    • Dengan tahallul, rangkaian umrah selesai, dan jamaah telah bebas dari ihram. Mereka bisa mengenakan pakaian biasa dan melakukan aktivitas normal hingga tiba waktu haji.

Tahap 2: Pelaksanaan Haji (Mulai 8 Dzulhijjah)

  1. Niat Haji dan Berihram Kembali (8 Dzulhijjah):

    • Pada tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah), jamaah kembali berihram untuk haji.

    • Tempat Berihram: Dari penginapan masing-masing di Makkah. Mandi ihram, memakai pakaian ihram, dan memakai wangi-wangian (sebelum ihram).

    • Niat Haji: Niatkan dalam hati: "Labbaikallahumma hajjan" (Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk haji). Atau dengan lafaz lengkap: "Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta‘ala" (Aku niat haji dan berihram dengannya karena Allah Ta’ala).

    • Setelah niat, membaca talbiyah hingga melempar Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah.

  2. Menuju Mina (8 Dzulhijjah):

    • Setelah berihram, jamaah bergerak menuju Mina.

    • Malam 8 Dzulhijjah dihabiskan di Mina, melakukan salat Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya (qashar tanpa jamak), dan Subuh 9 Dzulhijjah.

  3. Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah):

    • Setelah salat Subuh di Mina, bergerak menuju Padang Arafah.

    • Inti Haji: Wukuf di Arafah adalah rukun haji terpenting. Dimulai sejak tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) hingga terbenam matahari pada 9 Dzulhijjah.

    • Selama wukuf, perbanyak doa, zikir, istigfar, membaca Al-Qur'an, dan salat. Ini adalah waktu mustajab doa.

    • Salat Dzuhur dan Ashar dijamak takdim dan diqashar di Arafah.

  4. Mabit di Muzdalifah (Malam 10 Dzulhijjah):

    • Setelah matahari terbenam di Arafah, bergerak menuju Muzdalifah.

    • Mabit (bermalam) di Muzdalifah hingga tengah malam atau sebelum terbit fajar 10 Dzulhijjah.

    • Dianjurkan mengumpulkan kerikil untuk melontar jumrah di sini.

    • Salat Magrib dan Isya dijamak takhir dan diqashar.

  5. Melontar Jumrah Aqabah (10 Dzulhijjah - Hari Raya Idul Adha):

    • Setelah Subuh di Muzdalifah, bergerak menuju Mina.

    • Melontar 7 kerikil ke Jumrah Aqabah (Jumrah Kubra). Setelah melontar, menghentikan talbiyah.

  6. Tahallul Awal (Setelah Melontar Jumrah Aqabah):

    • Setelah melontar Jumrah Aqabah, jamaah melakukan tahallul awal.

    • Bagi laki-laki mencukur seluruh rambut kepala (halq) atau memendekkannya (taqshir). Wanita memotong ujung rambut.

    • Dengan tahallul awal, jamaah sudah boleh melepas pakaian ihram, mengenakan pakaian biasa, dan sebagian larangan ihram sudah gugur (kecuali hubungan suami istri).

    • Dianjurkan menyembelih hadyu (dam) sebagai denda haji tamattu setelah tahallul awal.

  7. Tawaf Ifadah dan Sa'i Haji (Setelah Tahallul Awal):

    • Setelah tahallul awal, jamaah kembali ke Makkah untuk Tawaf Ifadah (rukun haji).

    • Melakukan Tawaf Ifadah tujuh putaran (sama seperti tawaf umrah).

    • Setelah Tawaf Ifadah, jika belum Sa'i saat umrah atau ingin mengulanginya, lakukan Sa'i Haji tujuh putaran. Jika sudah Sa'i saat umrah dan tidak ingin mengulang, maka tidak perlu Sa'i lagi.

    • Dengan Tawaf Ifadah dan Sa'i Haji, tahallul tsani (tahallul kedua) terjadi, dan semua larangan ihram gugur.

  8. Mabit di Mina dan Melontar Jumrah (11, 12, 13 Dzulhijjah - Hari Tasyriq):

    • Kembali ke Mina untuk mabit (bermalam).

    • Pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, melontar ketiga jumrah (Ula, Wustha, Aqabah) masing-masing 7 kerikil setelah waktu Dzuhur.

    • Jika ingin Nafar Awal, bisa meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari setelah melontar jumrah.

    • Jika ingin Nafar Tsani (lebih utama), bermalam lagi di Mina dan melontar ketiga jumrah pada 13 Dzulhijjah setelah Dzuhur, lalu meninggalkan Mina.

Tahap Akhir:

  • Tawaf Wada' (Tawaf Perpisahan):

    • Ini adalah tawaf terakhir yang wajib dilakukan oleh jamaah haji sebelum meninggalkan Makkah untuk kembali ke negaranya.

    • Setelah Tawaf Wada', jamaah tidak boleh lagi menginap di Makkah kecuali untuk keperluan sebentar.


 

Kesimpulan

 

Cara melaksanakan haji tamattu memang melibatkan dua rangkaian ibadah (umrah dan haji) dalam satu perjalanan, namun dengan jeda tahallul di antaranya yang memberikan kemudahan bagi jamaah. Popularitasnya di Indonesia tak lepas dari aspek kenyamanan dan kesempatan untuk fokus beribadah tanpa terbebani aturan ihram secara terus-menerus. Dengan memahami setiap rukun, wajib, dan sunahnya secara cermat, insya Allah Anda dapat menunaikan Haji Tamattu dengan sempurna dan meraih haji mabrur.



#hajitamattu #niathajitamattu #hajitamattuadalah

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://safar.co.id