Adab Membawa Oleh-oleh dari Umrah: Berbagi Kebahagiaan Tanpa Repot
Pulang dari perjalanan Umrah membawa perasaan bahagia yang luar biasa. Selain membawa pulang pahala dan kenangan spiritual, tradisi kita di Indonesia biasanya tidak lepas dari kegiatan membagikan buah tangan.
Membawa oleh-oleh memang baik untuk mempererat silaturahmi, namun jangan sampai urusan ini justru membuat Anda stres atau kehilangan fokus ibadah saat di Tanah Suci. Berikut adalah panduan adab dan tips mudah dalam menyiapkan oleh-oleh Umrah.
1. Niatkan untuk Sedekah dan Silaturahmi
Sebelum mulai belanja, luruskan niat di dalam hati. Membeli oleh-oleh bukan untuk pamer (riya) atau agar dianggap kaya setelah pulang Umrah. Niatkanlah untuk menyenangkan hati orang lain dan berbagi keberkahan dari tanah haram. Dengan niat yang benar, lelahnya membawa barang akan tercatat sebagai pahala.
2. Utamakan Membawa Air Zam-zam
Oleh-oleh yang paling dicari dan paling berkah adalah air Zam-zam. Semua orang yang berkunjung ke rumah Anda pasti berharap bisa mencicipi air suci ini. Namun, ada aturan penting yang harus dipahami:
-
Ikuti Aturan Maskapai: Saat ini, jamaah dilarang memasukkan air ke dalam koper besar (bagasi) karena berisiko pecah dan merusak barang jamaah lain.
-
Gunakan Jatah Resmi: Biasanya, setiap jamaah akan mendapatkan jatah 5 liter air Zam-zam resmi dari maskapai yang bisa diambil saat tiba di bandara Indonesia.
-
Cara Membagikan: Karena jumlahnya terbatas (hanya 5 liter), Anda bisa membagikannya dalam botol-botol kecil ukuran 100ml agar lebih banyak tetangga dan saudara yang kebagian.
3. Jangan Menghabiskan Waktu untuk Belanja
Banyak jamaah yang terjebak dalam "Thawaf Pasar", yaitu menghabiskan waktu lebih banyak di toko daripada di Masjidil Haram.
-
Tips: Buatlah daftar siapa saja yang akan diberi oleh-oleh sebelum berangkat.
-
Efisiensi: Belanjalah di satu atau dua tempat saja yang sudah lengkap agar sisa waktu bisa digunakan untuk iktikaf dan berdoa.
4. Pilih Barang yang Ringan dan Bermanfaat
Mengingat adanya batasan berat bagasi pesawat (biasanya 20-30kg), pilihlah barang yang ringan namun berkesan. Beberapa ide yang mudah dibawa antara lain:
-
Makanan: Kurma, kismis, kacang almond, atau cokelat Arab.
-
Barang: Tasbih, parfum (minyak wangi non-alkohol), siwak, atau jilbab/peci.
-
Hindari: Barang yang terlalu berat, pecah belah, atau ukurannya terlalu besar yang bisa membuat koper Anda kelebihan muatan (overweight).
5. Tetap Sederhana dan Tidak Memaksakan Diri
Ingat, oleh-oleh itu hukumnya sunnah/mubah, sedangkan menjaga kondisi keuangan keluarga adalah wajib. Jangan sampai Anda berutang atau menghabiskan tabungan masa depan hanya untuk membeli oleh-oleh demi gengsi.
Pesan Penting: Orang yang tulus menyayangi Anda akan lebih bahagia melihat Anda pulang dengan selamat dan sehat daripada sekadar menerima barang mewah.
6. Berikan dengan Wajah yang Ceria
Saat membagikan oleh-oleh, jangan lupa untuk tersenyum dan menceritakan kebaikan-kebaikan selama di Mekkah dan Madinah. Mintalah mereka mendoakan agar ibadah Anda diterima oleh Allah SWT. Inilah esensi dari "oleh-oleh spiritual" yang sebenarnya.

Tips Praktis: Belanja di Indonesia?
Jika Anda merasa beban bagasi terlalu berat atau tidak sempat belanja di Arab Saudi, saat ini sudah banyak Toko Oleh-oleh Haji & Umrah di Indonesia (seperti di Tanah Abang atau toko online). Rasanya sama, kemasannya mirip, dan harganya seringkali lebih murah. Ini bisa menjadi solusi agar Anda bisa fokus ibadah penuh selama di Tanah Suci.
