Berangkat dengan Lelah, Pulang dengan Berkah

Kategori : Umrah, Ditulis pada : 12 Desember 2025, 14:04:50

Tanah Suci bukan sekadar destinasi wisata, dan perjalanan ke sana bukanlah sekadar liburan. Bagi jutaan umat Muslim, menjejakkan kaki di Mekkah dan Madinah adalah panggilan jiwa yang seringkali harus ditebus dengan perjuangan panjang. Ada tabungan yang dikumpulkan rupiah demi rupiah selama bertahun-tahun, ada doa yang tak putus dirapal di sepertiga malam, dan tentu saja, ada fisik yang harus disiapkan.

Seringkali kita mendengar ungkapan bahwa ibadah ini adalah ujian fisik. Namun, di balik peluh dan penat, tersimpan janji Allah yang indah: barang siapa yang datang dengan keikhlasan, ia akan pulang membawa cahaya.

Bukan Sekadar Perjalanan Fisik

Ketika jadwal keberangkatan tiba, rasa lelah seringkali sudah menyapa bahkan sebelum pesawat lepas landas. Mengurus dokumen, pengepakan barang, hingga berpamitan dengan sanak saudara memakan energi yang tidak sedikit. Belum lagi perjalanan udara selama lebih dari 9 jam yang menguras stamina.

Sesampainya di Tanah Suci, tubuh kembali diuji. Melakukan tawaf di tengah lautan manusia, berlari-lari kecil saat Sa'i, hingga berjuang mendapatkan tempat shalat di Raudhah, semuanya membutuhkan kekuatan fisik yang prima. Kaki mungkin bengkak, tubuh mungkin menggigil karena perbedaan cuaca, dan mata mungkin berat karena kurang tidur demi mengejar waktu mustajab.

Namun, di sinilah letak keajaibannya. Dalam Islam, lelah bisa berubah menjadi lillah. Setiap tetes keringat yang jatuh saat beribadah dihitung sebagai penggugur dosa. Rasa letih itu adalah bukti kesungguhan seorang hamba yang "berlari" menuju Tuhannya.

Menemukan Kedamaian di Depan Ka'bah

Segala rasa lelah itu seakan lenyap seketika saat mata menatap Ka'bah untuk pertama kalinya. Gemuruh talbiyah, "Labbaik Allahumma Labbaik", menggetarkan hati yang paling dalam. Di hadapan Baitullah, hamba yang kecil ini menyadari bahwa lelah duniawi tidak ada artinya dibandingkan keagungan Allah SWT.

Berkah Umrah.jpg

Momen inilah yang menjadi titik balik. Hati yang tadinya gersang menjadi basah oleh air mata taubat. Jiwa yang tadinya gelisah karena urusan dunia, mendadak tenang dalam dekapan suasana spiritual Masjidil Haram.

Hakikat Berkah Umrah

Lantas, apa yang dicari setelah semua prosesi ibadah selesai? Jawabannya adalah berkah umrah.

Berkah atau barakah bermakna ziyadatul khair (bertambahnya kebaikan). Berkah umrah tidak hanya dilihat dari lancarnya perjalanan atau sehatnya badan saat pulang, melainkan dari perubahan yang terjadi pada diri seseorang setelah kembali ke tanah air.

Tanda-tanda seseorang mendapatkan berkah umrah antara lain:

  • Hati yang Lebih Lembut: Menjadi pribadi yang lebih sabar, tidak mudah marah, dan lebih peka terhadap kesulitan orang lain.

  • Ibadah yang Meningkat: Shalat menjadi lebih terjaga, keinginan membaca Al-Qur'an semakin kuat, dan sedekah menjadi lebih ringan.

  • Akhlak yang Mulia: Menjadi tetangga yang lebih baik, orang tua yang lebih penyayang, atau anak yang lebih berbakti.

Oleh-oleh Paling Abadi

Seringkali jemaah sibuk memikirkan oleh-oleh berupa kurma, air zamzam, atau sajadah untuk keluarga di rumah. Padahal, oleh-oleh terbaik yang sesungguhnya adalah diri yang baru—diri yang telah ditempa oleh kelelahan ibadah dan disucikan oleh ampunan Allah.

Berangkat dengan lelah adalah proses penyerahan diri, melepaskan ego, dan mengakui kelemahan sebagai manusia. Pulang dengan berkah adalah hasil dari ketulusan tersebut.

Semoga setiap peluh yang menetes menjadi saksi di akhirat kelak, dan semoga Allah menganugerahkan berkah umrah yang membekas sepanjang hayat bagi siapa saja yang merindukan Baitullah.

Cari Blog

10 Blog Terbaru

10 Blog Terpopuler

Kategori Blog

Chat Dengan Kami
built with : https://safar.co.id