Panduan Haji Tamattu Terlengkap: Langkah Demi Langkah Menuju Haji Mabrur
Ibadah haji adalah impian terbesar bagi setiap Muslim yang mampu. Dari ketiga jenis pelaksanaannya, Haji Tamattu menjadi pilihan yang sangat populer, terutama bagi jamaah dari Indonesia. Kemudahan dalam menjalankan umrah terlebih dahulu, disusul dengan haji, dalam satu rangkaian perjalanan menjadikannya pilihan yang bijak. Namun, untuk memastikan ibadah berjalan lancar dan sesuai tuntunan syariat, diperlukan panduan haji tamattu yang komprehensif. Artikel ini akan mengupas tuntas setiap tahapan Haji Tamattu, mulai dari persiapan hingga penyelesaian, sehingga Anda dapat meraih haji yang mabrur.
Mengenal Lebih Dekat Haji Tamattu
Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam panduan haji tamattu, mari kita pahami esensinya. Haji Tamattu adalah jenis haji di mana jamaah melaksanakan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji (Syawal, Dzulqa'dah, dan 10 hari pertama Dzulhijjah), kemudian bertahallul (melepas ihram), dan selanjutnya berihram kembali untuk melaksanakan ibadah haji pada tanggal 8 Dzulhijjah. Nama "Tamattu" sendiri mengandung arti "bersenang-senang" atau "menikmati," merujuk pada masa bebas dari larangan ihram antara umrah dan haji.
Keunggulan Haji Tamattu:
-
Lebih Ringan: Adanya jeda setelah umrah memberikan kesempatan beristirahat sebelum puncak ibadah haji.
-
Mendapatkan Dua Ibadah: Jamaah mendapatkan pahala umrah dan haji dalam satu perjalanan.
-
Sesuai Sunah: Dianjurkan bagi mereka yang tidak membawa hadyu (hewan kurban) dari luar Makkah.
Panduan Langkah Demi Langkah Haji Tamattu
Berikut adalah panduan haji tamattu yang akan membimbing Anda melalui setiap tahap:
Tahap 1: Pelaksanaan Umrah
-
Niat dan Ihram di Miqat:
-
Bersihkan diri (mandi sunah ihram), memakai wangi-wangian (sebelum memakai kain ihram), dan mengenakan pakaian ihram (dua lembar kain tanpa jahitan untuk pria, pakaian syar'i untuk wanita).
-
Berniat umrah di miqat (tempat yang ditentukan untuk memulai ihram). Bagi jamaah Indonesia, miqat biasanya di Bir Ali (jika dari Madinah) atau di dalam pesawat saat melintasi batas miqat (jika langsung ke Jeddah).
-
Mengucapkan niat: "Labbaikallahumma 'umratan" (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umrah).
-
Membaca talbiyah: "Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, la syarika lak."
-
-
Tawaf Umrah:
-
Setibanya di Makkah, menuju Masjidil Haram dan melaksanakan tawaf (mengelilingi Ka'bah) sebanyak tujuh kali, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad.
-
Dianjurkan mencium atau menyentuh Hajar Aswad dan Rukun Yamani jika memungkinkan.
-
Berdoa dan berzikir selama tawaf.
-
-
Sa'i Umrah:
-
Setelah tawaf, melaksanakan sa'i (berlari-lari kecil) sebanyak tujuh kali antara Bukit Safa dan Bukit Marwah.
-
Dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah.
-
Berdoa dan berzikir selama sa'i.
-
-
Tahallul (Mencukur atau Memendekkan Rambut):
-
Setelah sa'i selesai, melakukan tahallul sebagai tanda berakhirnya ibadah umrah.
-
Pria mencukur habis rambut kepala (lebih utama) atau memendekkannya minimal seujung jari.
-
Wanita memotong rambut sepanjang ruas jari dari ujung rambut.
-
Dengan tahallul, jamaah bebas dari larangan ihram.
-
Tahap 2: Persiapan Menjelang Haji
-
Setelah tahallul umrah, jamaah dapat beristirahat dan melakukan aktivitas biasa di Makkah sambil menunggu datangnya tanggal 8 Dzulhijjah.
Tahap 3: Pelaksanaan Ibadah Haji
-
Niat Haji dan Ihram Kembali (8 Dzulhijjah):
-
Pada tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah), jamaah kembali berihram untuk melaksanakan ibadah haji dari tempat menginap masing-masing di Makkah.
-
Melakukan mandi sunah ihram, memakai wangi-wangian (sebelum memakai kain ihram), dan mengenakan pakaian ihram.
-
Mengucapkan niat: "Labbaikallahumma hajjan" (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk haji).
-
Membaca talbiyah hingga melontar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
-
-
Menuju Mina (8 Dzulhijjah):
-
Setelah berihram, berangkat menuju Mina dan bermalam di sana.
-
Melaksanakan salat Dzuhur, Ashar, Magrib, Isya (dijamak qashar), dan Subuh di Mina.
-
-
Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah):
-
Setelah salat Subuh di Mina, menuju Padang Arafah.
-
Melaksanakan wukuf (berdiam diri dan berdoa) di Arafah mulai dari tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) hingga terbenam matahari.
-
Memperbanyak doa, zikir, istigfar, dan membaca Al-Qur'an.
-
Melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar dijamak takdim dan qashar di Arafah.
-
-
Mabit di Muzdalifah (Malam 10 Dzulhijjah):
-
Setelah matahari terbenam di Arafah, menuju Muzdalifah dan bermalam di sana hingga menjelang Subuh.
-
Mengumpulkan kerikil untuk melontar jumrah.
-
Melaksanakan salat Magrib dan Isya dijamak takhir dan qashar.
-
-
Melontar Jumrah Aqabah (10 Dzulhijjah):
-
Setelah Subuh di Muzdalifah, menuju Mina untuk melontar Jumrah Aqabah (jumrah terbesar) sebanyak tujuh kali.
-
Mengucapkan takbir setiap kali melontar.
-
Setelah melontar Jumrah Aqabah, menghentikan bacaan talbiyah.
-
-
Tahallul Awal (10 Dzulhijjah):
-
Setelah melontar Jumrah Aqabah, melakukan tahallul awal dengan mencukur atau memendekkan rambut.
-
Dengan tahallul awal, sebagian besar larangan ihram menjadi boleh (kecuali berhubungan suami istri).
-
Membayar Dam: Jamaah Haji Tamattu wajib membayar dam (menyembelih hewan kurban) sebagai tanda syukur atas kemudahan yang diberikan.
-
-
Tawaf Ifadah dan Sa'i Haji:
-
Kembali ke Makkah untuk melaksanakan Tawaf Ifadah (tawaf rukun haji) sebanyak tujuh kali.
-
Setelah Tawaf Ifadah, melaksanakan Sa'i Haji (jika belum melakukannya saat umrah atau ingin mengulanginya) sebanyak tujuh kali antara Safa dan Marwah.
-
Dengan selesainya Tawaf Ifadah dan Sa'i Haji, terjadi Tahallul Tsani, yang menghalalkan semua larangan ihram.
-
-
Mabit di Mina dan Melontar Jumrah (11, 12, dan 13 Dzulhijjah):
-
Kembali ke Mina untuk mabit (bermalam) pada malam-malam Tasyriq.
-
Setiap hari setelah tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur), melontar tiga jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah) masing-masing tujuh kali.
-
Nafar Awal: Jika ingin meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum matahari terbenam setelah melontar jumrah.
-
Nafar Tsani: Jika ingin bermalam satu malam lagi di Mina dan melontar ketiga jumrah pada tanggal 13 Dzulhijjah sebelum meninggalkan Mina.
-
Tahap Akhir:
-
Tawaf Wada' (Tawaf Perpisahan): Sebelum meninggalkan Makkah, melaksanakan Tawaf Wada' sebanyak tujuh kali sebagai tanda perpisahan dengan Baitullah.
Tips Penting dalam Melaksanakan Haji Tamattu
-
Persiapan Ilmu: Pelajari tata cara haji Tamattu dengan baik sebelum keberangkatan.
-
Jaga Kesehatan: Fisik yang prima sangat penting untuk menjalani rangkaian ibadah haji.
-
Jaga Kekompakan Rombongan: Patuhi arahan ketua rombongan dan pembimbing haji.
-
Perbanyak Doa: Manfaatkan setiap kesempatan untuk berdoa di tempat-tempat mustajab.
-
Sabar dan Ikhlas: Ibadah haji membutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalaninya.
Kesimpulan
Panduan haji tamattu ini memberikan gambaran lengkap mengenai setiap tahapan ibadah yang perlu Anda lalui. Dengan persiapan yang matang, pemahaman yang baik, dan niat yang tulus, semoga Allah SWT memudahkan perjalanan Anda dan menganugerahkan haji yang mabrur.
#hajitamattu #niathajitamattu #hajitamattuadalah